Satu fakta kecil namun jarang diketahui publik Indonesia tentang Tiongkok. Tiongkok dalam pandangan dirinya sendiri adalah negara multi partai. Dalam sejarahnya, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak sendirian membentuk pemerintah pusat dan pemerintahan Republik Rakyat. PKT dan 8 Partai lainnya membentuk Front Persatuan. Dan, front inilah yang kemudian membangun Republik Rakyat Tiongkok. Namun dalam tataran praktik, hanya PKT yang memiliki kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Situasi ini mirip Golkar di masa orde baru di mana Golkar menguasai segala kekuasaan.
Seperti Golkar di masa pemerintahan Suharto, PKT sangat dominan. Karena PKT begitu dominan maka Tiongkok dikenal dan dipahami sebagai negara satu partai. Padahal ada delapan partai lain yang hidup dalam sistem politik. Delapan partai itu berpartisipasi dalam politik namun sangat terbatas di Majelis Permusyawaratan Rakyat ala Tiongkok (MPR). Mereka memiliki kekuatan terbatas di tingkat nasional. Delapan partai itu tunduk, patuh, dan taat pada PKT. Mereka harus menerima peran utama PKT sebagai syarat agar mereka dizinkan untuk tetap ada. Sistem politik Tiongkok mengizinkan partisipasi delapan partai itu di Majelis Permusyawaratan Rakyat. Artinya Delapan partai ini punya wakil-wakil di MPR. Konstitusi Tiongkok mendeskripsikan sistem ini sebagai sistem kerja sama multi partai dan konsultasi politik yang dipimpin oleh PKT.
PKT menjalankan kekuasaan dan dalam tiga cara. Pertama, kongres rakyat di tingkat pusat hingga di tingkat kabupaten/kotapraja adalah subyek utama yang melakukan pemilihan anggota eksekutif. Selain itu, PKT menguasi kekuasaan eksekutif di tingkat paling rendah dalam hirarki. Kedua, Konstitusi Tiongkok tidak memuat peraturan formal yang melarang organisasi non-keagamaan. Namun, Konstitusi itu juga tidak memuat peraturan terkait status partai-partai politik non PKT. Artinya, partai oposisi secara politis tidak memiliki dasar hukum, dan tidak bisa mengumpulkan dana atau memiliki properti. Lebih penting, Konstitusi juga memiliki berbagai peraturan yang melarang pembentukan partai oposisi. Konstitusi juga mengizinkan aparat untuk menahan individu dan anggota organisasi yang dipandang mengancam kekuasaan PKT. Peraturan ini meliputi larangan subversi, menghasut, dan membocorkan rahasia negara.
PKT menguasai lembaga legislatif dan yudikatif. Artinya, partai dapat membuat undang-undang dan membubarkan kelompok yang dianggap mengancam stabilitas. Ketiga, Pasal 1 Konstitusi Tiongkok menjelaskan bahwa sosialisme adalah satu-satunya dasar negara, dan secara eksplisit melarang segala paham politik di luar sosialisme baik oleh individu maupun organisasi.
Berikut profil ringkas delapan partai di Tiongkok
Partai Komite Revolusioner Kuomintang Tiongkok. Partai ini didirikan pada tahun 1948 oleh anggota sayap kiri Partai Kuomintang. Mereka keluar dari Partai Kuomintang pada masa Perang Saudara di Tiongkok. Partai ini dirikan di Hong Kong yang ketika itu masih dijajah Inggris. Pendiri partai tidak sepakat dan menentang kebijakan Chiang Kai-shek. Partai ini menegaskan diri sebafai pewaris sejati ajaran dan pemikiran Sun Yat-sen. Pada akhir Juni 2012, partai tercatat memiliki 101.865 anggota. Dari tahun 2012 hingga 2017, partai ini mengalami peningkatan anggota 26.065 orang. Di antara partai politik resmi Republik Rakyat Tiongkok, partai ini dipandang sebagai partai kedua, setelah Partai Komunis Tiongkok. Dengan demikian, partai Komite Revolusi mendapat jumlah kursi tertinggi kedua dalam Majelis Permusyaratan Rakyat. Partai ini juga memiliki banyak aset, terutama aset-aset yang dimiliki oleh Partai Kuomintang di seluruh daratan Tiongkok di masa lalu. Partai ini memiliki dan masih menjalankan beberapa sekolah. Kebanyakan anggota dari partai ini adalah para ilmuwan dan pengacara dan intelektual yang bekerja di universitas.
Liga Demokrasi Tiongkok, Zhōngguó Mínzhǔ Tóngméng, atau Minmeng. Partai ini didirikan pada tahun 1941. Partai adalah koalisi dari tiga partai pro-demokrasi dan tiga kelompok penekan/pelobi. Partai ini punya dua tujuan utama. Pertama, memberikan dukungan pada usaha-usaha Tiongkok melawan Jepang dalam Perang Sino-Jepang Kedua. Kedua, untuk menawarkan Jalan Ketiga kepada Kaum Nasionalis dan Kaum Komunis. Partai ini mendapatkan dukungan dari para intelektual terkemuka dan tokoh-tokoh penting Tiongkok antara lain Liang Shuming, Fei Xiaotong, Li Huang dari Partai Muda Tiongkok, Zhang Junmai (Carson Chang), Huang Yanpei, Wu Han, Chu Anping, dan Wen Yiduo.
Beberapa orang Amerika di Tiongkok bersimpati pada partai ini. Theodore White menulis bahwa jika orang-orang dari kelompok tengah terorganisir dengan baik, mereka dapat membangun perdamaian. Namun ini mustahil. Karena, mereka tidak punya tentara, tidak punya mesin politik, dan tidak punya akar pada kelas sosial mana pun. Mereka bisa tumbuh dan mendapatkan basis sosial yang kuat jika ada penguatan lembaga pendidikan dan penguatan industri. Tetapi, karena kecewa pada pemerintah Nasionalis, yang melarang partai tersebut pada tahun 1947, dan infiltrasi oleh Komunis menyebabkan Liga ini condong ke arah PKT pada masa Perang Saudara Tiongkok. Kemudian, dua partai pendiri, Partai Sosialis Tiongkok dan Partai Pemuda Tiongkok, meninggalkan Liga karena bergabung dengan Kaum Nasionalis di Taiwan. Partai pendiri lainnya akhirnya menjadi Partai Demokrat Tiongkok dan Pekerja Rakyat pada tahun 1947 dan meninggalkan Liga namun tetap pro-Komunis.
Pada tahun 2012, partai ini memiliki anggota lebih dari 282.000. Dari jumlah tersebut, 22,8% berasal dari bidang pendidikan tingkat lanjut, 30,2% berasal dari bidang pendidikan dasar, 17,4% berada dari bidang sains dan teknologi, dan 5,8% dari bidang seni dan pers.
Asosiasi Konstruksi Nasional Demokrasi Tiongkok, Zhōngguó Mínzhǔ Jiànguó Hu. Partai ini didirikan di Chongqing pada 16 Desember 1945 oleh Vocational Education Society, mantan anggota Liga Demokratik Tiongkok. Anggotanya terutama pengusaha dari industri manufaktur, keuangan, atau komersial baik di sektor swasta maupun negara. Ketua Partai sekarang ini adalah Chen Changzhi (陈昌, mantan wakil menteri di Kementerian Pengawasan. Partai ini memiliki sekitar 170.000 anggota.
Asosiasi Tiongkok Untuk Memajukan Demokrasi , Zhōngguó Mínzhǔ Cùjìnhuì. Partai ini dib entuk pada 12 Desember 1945. Ketua CAPD saat ini adalah Yan Junqi wakil ketua komite berdiri Kongres Nasional Rakyat Tiongkok. Partai ini memiliki 156,808 anggota, yang terdiri dari intelektual yang bergerak di bidang pendidikan, budaya, dan penerbitan. Partai ini memilki majalah bulanan bernama MInzhu, artinya demokrasi. Ideologi partai adalah sosialisme dengan karakter khas Tiongkok, Patriotisme, Progresif, dan Sosial Demokrasi.
Partai Demokrat Tiongkok dan Pekerja Tiongkok, Zhōngguó Nónggōng Mínzhǔdǎng. Ketua saat ini adalah mantan Menteri Kesehatan Chen Zhu. Partai tersebut berawal dari runtuhnya Front Depan Pertama pada bulan November 1927. Anggota awalnya adalah Nasionalis sayap kiri, Komite Aksi Sementara Partai Nasionalis Tiongkok, berada di posisi ketiga terbesar pada akhir 1920-an-40an. Setelah Agustus 1930, partai ini menjadi entitas kohesif di bawah Deng Yanda, yang mengorganisir di bawah sentralisme demokratis seperti nasionalis dan komunis. Deng dieksekusi dam-diam oleh Chiang Kai-shek pada tahun 1931. Lalu, partai ini bergerak di bawah tanah. Pada tahun 1933, di bawah pimpinan Huang Qixiang, partai ini bergabung dengan Partai Rakyat Produktif memulai Pemerintahan Revolusioner Rakyat namun hilang dalam pusaran politik Republik Tiongkok. Pada tahun 1935, mereka mengubah nama mereka menjadi Komite Aksi Cina untuk Pembebasan Nasional.. Pemimpin partai menamai ulang partai ini pada bulan Februari 1947 menjadi Partai Demokrat dan Pekerja Tiongkok. Partai ini terdiri dari 144.000 orang, yang sebagian besar bekerja di bidang kesehatan masyarakat, budaya dan pendidikan, sains dan teknologi.
Partai Tiongkok Kepentingan Bersama. Partai ini berasal dari organisasi Hung Society di luar negeri. Hung Society Zhigong Hall berbasis di San Francisco, AS. Organisasi ini salah satu pendukung utama Sun Yat-sen dalam revolusi menggulingkan Dinasti Qing. Partai ini didirikan pada Oktober 1925 di San Francisco, dipimpin oleh Chen Jiongming dan Tang Jiyao, dua panglima perang Kuomintang. Platform pertama mereka adalah federalisme dan demokrasi multi-partai. Partai ini memindahkan markas besarnya ke Hong Kong pada 1926. Setelah invasi Jepang ke Manchuria pada 1931, partai ini terlibat propaganda anti-Jepang. Partai ini hampir punah selama pendudukan Jepang di Hong Kong. Partai berpihak pada kaum komunis dalam kongres pada 1947.
Partai ini mendapat undangan PKT untuk menghadiri Sidang Paripurna Pertama CPPCC pada 1949. Mereka berpartisipasi menyusun Program Umum CPPCC dan memilih Pemerintah Pusat. PKT menunjuk partai ini mengundang kembali Tiongkok perantauan, saudara-saudara, dan tokoh-tokoh terkenal dan ilmuwan luar negeri. Terkadang, partai ini bekerja sebagai perantara menjalin kontak dengan kepentinganluar negeri. Misalnya, delegasi politisi Paraguay mengunjungi Beijing pada tahun 2001 dan bertemu dengan Perdana Menteri Li Peng. Paraguay tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok tapi dengan Taiwan. Suart undangan tidak dikeluarkan oleh pemerintah, namun oleh Partai Tiongkok Untuk Kepentingan Bersama.
Sejak Tiongkok memperkenalkan reformasi dan keterbukaan, Partai Tiongkok Zhi Gong memanfaatkan sepenuhnya hubungannya luas di luar negeri, aktif melakukan kegiatan sosial multi-ikatan dan multi-hubungan dengan rekan-rekan di luar negeri di berbagai bidang. Melalui pertukaran kunjungan, partai ini berteman dengan orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan mempromosikan persahabatan. Partai ini membantu mengumpulkan dana dan donasi luar negeri dan mendukung kegiatan kepentingan publik di dalam negeri. Pembangunan rumah sakit, sekolah, mengatasi kemiskinan dan, bantuan bencana. Partai ini juga memberikan bantuan pada rekan luar negeri, asing dan institusi internasional dalam melakukan investasi di Tiongkok dan melakukan kegiatan yang melayani kepentingan publik. Sampai saat ini, Partai Tiongkok Zhi Gong telah menjalin hubungan yang luas dengan institusi dan kepribadian luar negeri termasuk Komunitas Freemason di lebih dari 40 negara dan di lima benua di dunia. Partai Tiongkok Zhi Gong meningkatkan hubungannya dengan Tionghoa perantauan, dan mendorong mereka mengintegrasikan diri dengan masyarakat di negara asal, sehingga dapat memberikan kontribusi pada ekonomi. pembangunan, dan kemajuan sosial, dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan budaya antara Tiongkok dan negara tuan rumah mereka, dan terus menunjukkan kepedulian dan mendukung dorongan modernisasi di tanah air. Partai bersatu dan membimbing kembali orang Cina perantauan dan keluarga mereka untuk secara aktif terlibat dalam usaha modernisasi di tanah air. Ini telah meningkatkan kontaknya dengan siswa Tiongkok yang belajar di luar negeri dan mereka yang kembali dari studi di luar negeri, dan mendorong mereka untuk kembali ke rumah untuk melayani tanah air mereka dalam berbagai bentuk. Ini telah mempertahankan hubungan yang luas dengan institusi dan kepribadian Tiongkok di luar negeri dan mempromosikan persatuan antara putra dan putri semua orang keturunan Tionghoa, termasuk rekan-rekan Hong Kong, Makau dan Taiwan, serta orang Tiongkok luar negeri lainnya, yang bertujuan untuk membuat upaya tak henti-hentinya untuk reunifikasi tanah air dan untuk peremajaan bangsa Tiongkok. Pada bulan April 2007, Wan Gang, Wakil Ketua Komite Sentral Partai Zhi Gong, ditunjuk sebagai Menteri Teknologi Tiongkok. Ini adalah penunjukan menteri Partai Komunis pertama di Tiongkok sejak tahun 1950an.
Komunitas Jiusan. Pada awalnya, nama partai ini adalah Forum Demokrasi dan Ilmu Pengetahuan. Nama ini berubah dan mengacu pada tanggal kemenangan Tiongkok dalam Perang melawan Jepang, 3 September 1945. Visi partai adalah memandu bangsa menuju kejayaan, memandu rakyat menuju kemakmuran. Visi dan misi ini tetap di bawah kepentingan nasional. Partai ini memiliki 167.218 anggota pada Juni 2016. Kebanyakan adalah intelektual tinggi dan menengah di bidang sains, teknologi, pendidikan, budaya, dan kedokteran.
Liga Pemerintah Demokratik Taiwan. Partai ini dibentuk di Hong Kong pada November 1947 oleh anggota Partai Komunis Taiwan yang selamat dari Peristiwa Pembantaian 28 Februari 1947 oleh Tentara Nasionalis Kuomintang di Taiwan. Liga Demokrat Taiwan memiliki 3.000 anggota. Kebanyakan adalah orang-orang terkemuka yang berasal dari Taiwan yang hijrah ke Tiongkok daratan.