Title: Menuju Pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN: Isu-Isu Strategis
Type: Book
Author: Adriana Elisabeth (editor), Ratna Sofi Inayati, Dewi Fortuna Anwar, Lidya Christin Sinaga, Yasmin Sungkar, Agus R. Rahman, Tri Nuke Pudjiastuti, CPF. Luhulima
Publisher: LIPI Press
Year: 2009
Penelitian ASEAN P2P LIPI 2009 berjudul: “Menuju Pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN: Isu-Isu Strategis”. Negara-negara ASEAN sepakat untuk membentuk Komunitas ASEAN atau ASEAN Community pada 2015 melalui tiga pilar: Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community/APSC), dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC). Penelitian 2009 difokuskan pada pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN dikaitkan dengan isu-isu perdagangan bebas barang, jasa dan investasi. Secara sistematis dan konseptual, analisis dimulai dengan pembahasan mengenai perkembangan konsep regionalisme secara umum maupun secara khusus dikaitkan dengan pembentukan AEC, serta pembahasan tentang aspek ekonomi-politik pasar tunggal ASEAN. Satu hal yang paling kontroversial dalam pembentukan AEC adalah rencana pembentukan pasar tunggal (single market) ASEAN. Persoalannya bukan hanya mengenai pencapaian target waktu yang telah ditetapkan pada 2015 (yang hanya tersisa selama enak tahun dari sekarang), melainkan juga kemungkinan ASEAN membentuk pasar tunggal tanpa melalui uni pabean (customs union).
Secara praktis dan faktual, analisis meliputi langkah-langkah negara ASEAn menuju AEC, dinamika ketiga isu strategis, serta kendala yang dihadapi dalam rangka pembentukan AEC, baik dilingkungan intra-ASEAN maupun ekstra-ASEAN, serta kepentingan Indonesia dalam AEC. Indonesia telah ditetapkan sebagai koordinator sektor otomotif, salah satu dari 12 sektor prioritas dalam AEC. Peran ini merupakan peluang bagi Indonesia meningkatkan daya saing secara regional, sekaligus menjadi tantangan, khususnya dalam memanfaatkan peluang dan menyiapkan langkah-langkah strategis menuju AEC pada 2015. Upaya Indonesia bersama negara-negara anggota ASEAN sangat relevan dengan kesepakatan untuk mempertahankan kerjasama ekonomi regional yang terbuka, agar mampu berkontribusi dalam liberalisasi perdagangan global, serta menciptakan kawasan yang kompetitif dan dapat meningkatkan kesejahteraan negara-negara ASEAN dengan tingkat pertumbuhan ekonomi relatif setara (equitable).