Penelitian Tahun 2010

Abstrak:

Lembaga dan anggota legislatif hasil Pemilu 2004 mendapat kritik yang tajam dari publik, di mana mereka dianggap tidak aspiratif. Mereka jarang turun untuk membangun hubungan dengan kontituennya. Hasil Pemilu 2009 memberikan harapan baru dalam pola hubungan anggota legislatif dengan konstituen. Hal ini karena dalam Pemilu 2009, untuk pertama kalinya merapkan suara terbanyak. Dengan ini sistem yang baru ini akan mendekatkan anggota legislatif dengan konstituen, anggota legislatif lebih akuntabel dan responsif atas aspirasi masyarakat, serta anggota dewan akan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan konstituensnya. Sehubungan dengan itu, penelitian tentang mekanisme dan pola relasi anggota legislatif dengan konstituen hasil Pemilu 2009 menjadi penting dan relevan. 
 
Rumusan pertanyaan pokok yang hendak dijawab dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana mekanisme dan pola relasi yang dilakukan oleh anggota legislatif dengan konstituensnya dalam rangka mengakomodasi aspirasi dan kepentingan rakyat?; Apakah ada mekanisme dan pola khusus yang dilakukan oleh anggota legislatif dalam membangun relasi dengan konstituensnya?; dan Apa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun relasi anggota legislatif dengan konstituens?
 
Penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan metode deskriptif-eksplanatif. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan akan digunakan untuk mengkaji literatur yang ada untuk menambah pemahaman dan menganalisis terhadap model perwakilan di Indonesia. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara mendalam dengan berbagai narasumber yang relevan.