Penelitian Tahun 2010
Abstrak:
Eksistensi kebangsaan, yang menyiratkan sikap loyal terhadap prinsip kebersamaan, toleransi dan inklusivisme, di era reformasi seolah mendapatkan tantangan dengan bermunculannya komitmen keagamaan yang eksklusif. Salah satunya mewujud dalam bentuk kebijakan bertendensi eksklusif yang tercermin dari keberadaan Peraturan Daerah Bernuansakan Syariah Islam di beberapa daerah. Hal yang menarik adalah kebangkitan sentimen keagamaan sedemikian cenderung meningkat pasca rezim otoriter Orde Baru. Terkait dengan fenomena tersebut, penelitian ini, sebagai bagian dari sebuah penelitian serial dalam payung besar penelitian mengenai persoalan “Nasionalisme, Demokratisasi, dan Sentimen Primordialisme”, berupaya memahami secara mendalam faktor-faktor penyebab menguatnya sentimen keagamaan di era reformasi yang diekspresikan dengan adanya Perda bernuansakan Syariah Islam. Di samping itu, penelitian ini mencermati tentang sejauh mana menguatnya sentimen keagamaan dalam ekspresi kebijakan lokal itu berpengaruh bagi keindonesiaan di era demokratisasi saat ini.