Title: Jurnal Penelitian Politik Vol. 8 No. 2 Tahun 2011
Type: Book
Author: Athiqah Nur Alami, Awani Irewati, Tri Nuke Pudjiastuti, Ganewati Wuryandari, Riza Sihbudi, Siswanto, Agus R.Rahman, dkk
Publisher: LIPI Press
Year: 2011
Catatan Redaksi
Lepas dari ketegangan yang sebatas menyoal pada negara, bahkan menyempit pada negara adidaya semata, isu dunia internasional pada era pasca-Perang Dingin memunculkan persoalan yang berpusat pada individu manusia sebagai konstituen dasar dari perdamaian dunia. PBB sebagai badan dunia yang mengurusi persoalan dan tantangan dunia merupakan bagian dari yang dituntut untuk menyikapi perubahan tersebut. Konsep human security yang berdasarkan definisi UNDP (1994) berartifreedom from wants and freedom from fear merupakan bagian dari gagasan untuk menyikapi perubahan tersebut. Dunia pasca-Perang Dingin tidak lagi disesaki oleh persoalan mengurusi negara namun juga merambah hingga ke tingkat individu manusia. Kedaulatan tidak semata berarti penguasaan wilayah tertentu, tetapi juga harus diimbangi oleh kemampuan untuk mensejahterakan warga negara yang berada dalam wilayahnya. Perluasan konsep kedaulatan dari semata klaim wilayah hingga mencakup kemampuan membangun tertib ekonomi dan politik itu merupakan satu ide dari konsep Responsibility to Protect yang digagas oleh Australia pada awal dasawarsa 1990-an hingga mencuat kembali saat perubahan politik domestik memanas di Libya. Perkembangan tersebut pada akhirnya mengajak kita untuk mengkaji kembali batas tradisional dari politik luar negeri dan isu yang relevan untuk dibahas.
Dengan menengok pada perubahan dan gagasan yang telah muncul sejak periode 1990an itu, Jurnal Penelitian Politik kali ini mengambil tema besar mengenai “Membaca Arah Politik Luar Negeri Indonesia”. Politik luar negeri Indonesia telah mengalami perubahan yang demikian besar semenjak reformasi terjadi di negeri ini. Isu dan pengambilan kebijakan politik luar negeri telah mengalami perubahan bila dibandingkan dengan era pemerintahan Orde Baru. Perubahan itu juga menimbang pada dinamika internasional yang menjadi perhatian pemerintah dan rakyat Indoenesia. Politik luar negeri bukan lagi menyoal pada upaya untuk menyelesaikan pada ketegangan antar-negara, melainkan juga kepentingan langsung dari anak bangsa yang berada dalam tanggung jawab hukum negara. Sejumlah artikel yang hadir dalam edisi kali ini mencoba menyoroti pengaruh globalisasi dan demokratisasi terhadap politik luar negeri Indonesia. Kedua faktor tersebut merupakan premis dasar dari pendangan yang menegaskan sisi intermestik dari politik luar negeri.
Artikel lain mencoba menyoroti persoalan human traficking dari dua sudut pandang yang berbeda. Di satu sisi, human trafickingdipotret terkait dengan keberadaan Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja migran terbesar kedua dan peran aktif Indonesia di forum internasional. Sementara artikel lain melihat human traficking sebagai bagian integral dari persoalan politik domestik Indonesia yang bermuara ke tingkat internasional. Kedua artikel tersebut saling melengkapi untuk membantu kita memahami human traficking sebagai isu human security yang sangat relevan bagi Indonesia.
Edisi kali ini juga masih menyoal pada beberapa isu tradisional seperti hubungan dengan negara sahabat dan perkembangan kawasan strategis bagi Indonesia. Namun perkembangan politik internasional terkini menunjukkan bahwa hal yang semula bersifat state-to-state itu tak lagi demikian. Peranan Indonesia dalam pasukan perdamaian PBB menunjukkan salah satu pergeseran isu tersebut. Pasukan penjaga perdamaian yang pada mulanya bersifat menjaga perdamaian antara dua negara, perkembangan mutakhir menunjukkan tantangan untuk mampu menjaga konflik yang tidak sebatas antara negara dengan negara. Hal tersebut sepatutnya menjadi perhatian penting bagi Indonesia yang ingin tetap mempertahankan peranannya dalam pengiriman pasukan perdamaian PBB itu. Artikel lain yang nampak berkesan mengupas isu tradisional menyoal pada sikap Indonesia terhadap perubahan yang terjadi di Timur Tengah dan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat dengan menimbang sisi personal Presiden Obama. Kedua artikel ini meski mengupas persoalan yang nampaknya hanya berkesan state-to-state namun menunjukan adanya faktor sub-negara yang mempengaruhi politik luar negeri Indonesia. Hubungan Indonesia dengan kawasan Timur Tengah, yang belakangan marak dengan pergolakan domestik yang dikenal dengan Arab Spring,tentunya memiliki pengaruh terhadap politik luar negeri terutama karena adanya sisi keterkaitan emosional dan sejarah. Faktor mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam merupakan hal penting yang dijadikan sandaran. Sementara hubungan politik luar negeri Indonesia dengan Amerika Serikat dilihat dari faktor personal Obama merupakan hal lain dari faktor sub-stateyang menarik untuk diperhatikan.
Jurnal Penelitian Politik kali ini juga menampilkan ulasan buku yang terkait dengan tema besar edisi kali ini. Buku yang bertemakan pengaruh globalisasi terhadap wacana pertahanan di Asia Pasifik serta kebangkitan kekuatan ekonomi RRC menjadi dua hal yang bertolak belakang yang layak kita perhatikan. Bertolak belakang dengan isu pertahanan di Asia mengalami dinamika yang hebat baik dalam soal subyek kajian dan juga aktor non-negara yang terlibat, isu kebangkitan China membuat kita kembali waspada pada kembalinya dominasi isu state-to-state menimbang dampak dari ketegangan yang bakal muncul antara China dengan kekuatan status quo.
Selain ulasan buku tersebut, edisi jurnal kali ini seperti biasanya menampilkan resume dari penelitian yang dilakukan oleh kelompok penelitian di Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI. Tiga topik penelitian yang hadir pada edisi kali ini bertemakan dilema penggabungan daerah, hubungan anggota DPRD Banten dengan konstituen sebagai bagian dari fungsi yang diembannya, serta ulasan mengenai peran elit lokal dalam dinamika politik di Bima, NTB.
Berangkat dari isu perubahan isu politik luar negeri yang mengalami pergeseran batas-batas tradisionalnya, edisi kali ini ingin menyegarkan kembali tentang diskusi yang telah muncul sejak satu dasawarsa lalu itu dengan melihat pada perkembangan yang lebih baru dan segar. Semoga sajian edisi Jurnal Penelitian Politik kali ini mampu memberikan diskusi dan informasi yang berguna bagi kajian politik di Indonesia. Selamat membaca! REDAKSI.