Title: Jurnal Penelitian Politik Vol 2 No. 1 Tahun 2005
Type: Book
Author: Agus R. Rahman, Awani Irewati, Firman Noor, Heru Cahyono, Indriana Kartini, Nanto Sriyanto, Ratna Shofi Inayati, Rosita Dewi, Siswanto
Publisher: LIPI Press
Year: 2005
Catatan redaksi
Dalam sejarah kehidupan berbangsa, rakyat Indonesia untuk pertama kali memiliki seorang pemimpin (baca: presiden) hasil pilihannya sendiri. Terlepas apapun kelemahan telah mengiringi prosesi pemilu presiden 2004 lalu, yang pasti dari kalkulasi berdemokrasi hal itu tetap merupakan peristiwa fenomenal yang patut dihargai. Pilpres berlangsung lancar dan aman. Gewalt politik (kekerasan politik) berhasil diminimalisir, kendati sulit “dinihilkan”. Setidaknya, prosesi pilpres berlangsung jauh dari karakter politik berdarah seperti biasa dialami India, yang selama ini disebut-sebut sebagai contoh negara paling demokratis di antara negara-negara berkembang.
Fakta positif tadi menandakan betapa massa akar rumput (grass root) kehidupan politik Indonesia sebenarnya telah mampu berdemokrasi. Justru, para elit politik yang tampaknya masih harus banyak belajar untuk bukan sekedar memahami, tetapi yang lebih penting adalah mengamalkan, ajaran-ajaran berdemokrasi.
Masyarakat kini tinggal menanti bukti implementasi janji-janji presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama kampanye seolah akan mampu mengurai benang kusut problematika bangsa. Setumpuk persoalan harus segera mendapat penanganan serius dari pemerintahan SBY, mulai dari korupsi yang sudah sangat membudaya, illegal logging yang sangat akut, sampai pada persoalan penegakan kembali harkat bangsa dalam konstelasi politik internasional yang sempat mengalami “keterpurukan”.
Memang, tidak fair untuk menilai profil politik pemerintahan SBY dalam waktu kurang dari 1 tahun apatah 100 hari kerja. Apalagi berbagai bencana alam silih berganti, “mengganggu” konsentrasi kerja pemerintahan baru ini. Namun, realitas ini tak lantas dapat dijadikan alasan pengabsah (raison d’atre) untuk mentolerir pemerintahan SBY untuk tampil “sekedarnya”.
Masyarakat punya harapan besar pada pemerintahan SBY, karena : (1). SBY telah sedemikian mempesona dalam menebarkan janji selama kampanye seolah ia adalah satrio piningit yang sengaja hadir di gelanggang politik Indonesia yang carut marut, untuk segera menyelesaikan berbagai persoalan akut yang dialami negara, (2). SBY telah diberi legitimasi kuat oleh rakyat untuk melakukan gebrakan politik dalam membangun negara. Dengan modal legitimasi tadi, maka tak ada alasan bagi SBY untuk ragu dalam menggelontorkan political will nya guna mengayunkan langkah-langkah reformasi di berbagai sektor negara, terutama pada sektor yang selama ini mengalami kemandegan atau bahkan mengalami pembusukan politik (political decay).
“Apa dan bagaimana” tampilan politik pemerintahan SBY menjadi sorotan utama Jurnal Penelitian Politik – LIPI edisi ini, terutama tentang perspektif kebijakan luar negeri pemerintahan SBY. Kendati thema luar negeri sengaja ditonjolkan, namun isu-isu strategis dalam negeri tetap pula diberi bobot signifikan. Eksistensi Badan Perwakilan Desa (BPD) yang justru sangat problematik bagi pengembangan kehidupan demokrasi pada level desa misalnya, dikupas dalam edisi ini. Isu illegal logging yang sangat akut di wilayah perbatasan, dan saat ini sedang ditangani secara serius oleh negara, juga dibahas. Kedua thema tulisan tersebut bahkan diangkat dari penelitian empiris di lapangan oleh para peneliti P2P LIPI. Politik Islam, sebagai isu yang senantiasa menarik untuk diwacanakan, dijadikan pula sebagai obyek diskursus kali ini. Isu Islam radikal dan Islam moderat dalam tataran nasional didiskusikan, bahkan merambah pula isu problematika Islam dalam konstelasi politik internasional, khususnya dengan Amerika Serikat.
Daftar Isi:
Artikel
* Kritik atas Determinisme dalam Model Transisi Demokrasi (Nanto Sriyanto)
* Comparison of The Political Perceptions Between Radical Islam and Moderate Islam in Indonesia: The Reform Era (Firman Noor)
* Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono & Politik Luar Negeri Indonesia (Ratna Shofi Inayati)
* Politik Luar Negeri Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Terhadap Eropa (Agus R. Rahman)
* Diplomasi Belanda dan Indonesia dalam Sengketa Irian Barat, 1949-1950: Sebuah Kajian Historis (Siswanto)
Penelitian
* Konflik Elite Politik di Pedesaan: Relasi antara Badan Perwakilan Desa dan Pemerintahan Desa (Heru Cahyono)
* Sikap Indonesia dalam Menghadapi Kejahatan Lintas Negara: Illegal Logging di Kalbar dan Kaltim (Awani Irewati)
* Dinamika Minoritas Muslim di Amerika Serikat (Indriana Kartini)
Review Buku
* Membongkar Keterlibatan Pejabat-Pejabat AS dalam Serangan 9/11 (Rosita Dewi)