SBY dalam Dialog Kebangsaan bertajuk “Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan” di Auditorium Utama LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/8). (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com – Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk “Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan” yang di gelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonedia (LIPI).
Dalam kesempatan itu, SBY mengajak seluruh elemen bangsa untuk selalu bersikap optimistis dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan. Dengan bersikap optimis, ia meyakini Indonesia akan mencapai kemajuan dan kesuksesan.
“Mari kita jadi bangsa yang optimistis bukan pesimistis, insyaallah Indonesia akan maju, akan sukses, kita bangun semangat indonesia untuk maju,” ujar SBY dalam pidatonya di Auditorium Utama LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
Menurutnya, seluruh elemen bangsa harus ikhtiar dan berjuang bersama untuk menggapai masa depan Indonesia yang cemerlang. Ia juga sempat mengutip kutipan soal masa depan, “the best way to lead the future, is create it.”
“Jangan jadi bangsa yang cengeng, terus mengeluh dan suka menyalahkan pihak lain. Kalau karakter itu kita gunakan tentu kita gak akan jadi siapa-siapa,” katanya.
Menurut SBY, sejak era kemerdekaan hingga reformasi Indonesia telah mengalami perubahan menuju arah lebih baik. Karena itu, ia berkeyakinan kelak Indonesia bakal menjadi negara yang adil, makmur, dan sentosa seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.
“Saya punya keyakinan pada saatnya kita bisa (menjadi negara maju). Indonesia is a young country, kita selalu bisa keluar dari krisis, potensi dan resources kita besar. Kita terus bertransformasi baik negara maupun manusianya,” ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
“Pasti ada sukses stori dari masing-masing presiden. Pada saat saya, saya ingat incomeper kapita jelas naik. Pak Jokowi dan pengganti-pengganti beliau ke depan, saya berharap dapat memberikan dampak lain bagi negeri ini,” pungkas SBY. (Pon)
Sumber: https://merahputih.com/post/read/sby-mari-jadi-bangsa-yang-optimistis-bukan-pesimistis