Bertempat di Auditorium Widya Graha LIPI, 15 Agustus 2017, LIPI menyelenggarakan peristiwa bersejarah. LIPI berhasil menghadirkan tiga Presiden Indonesia.  Prof. Dr. Ing. B.J Habibie (Presiden ketiga RI), Dr (HC) Megawati Soekarno Putri (Presiden kelima RI) dan Dr. Susilo Bambang Yudoyono (Presiden keenam RI). Kegiatan ini merupakan bagian ketiga dari dialog kebangsaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Tiga Presiden tersebut dihadirkan pada hari yang sama meskipun pada sesi yang berbeda.

Moderator pada dialog kebangsaan ini adalah Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar dan Prof. Dr. Syamsudin Haris. Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar memandu diskusi dengan Prof. Dr. Ing. B.J Habibie (Presiden ketiga RI) dan Dr. Susilo Bambang Yudoyono (Presiden keenam RI). Sedangkan Prof. Dr. Syamsudin Haris memandu diskusi dengan Dr (HC) Megawati Soekarno Putri (Presiden kelima RI).

Kegiatan ini diawali sambutan dari Prof. Dr. Bambang Subianto (Wakil kepala LIPI). Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari diskusi antar ahli, ilmuwan dan praktisi. Oleh karenanya LIPI mengundang negarawan yakni Presiden RI ketiga, kelima dan keenam untuk berdialog merefleksikan Bhineka Tunggal Ika untuk menyambut HUT RI yang ke-72.

“Dialog kebangsaan yang bertema Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan diharapkan mampu memberikan jawaban atas persoalan kebangsaan dan mampu menciptakan kesejahteraan”, lanjut Prof. Dr. Bambang Subianto.

Sedangkan Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., (Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia) dalam sambutannya menyatakan  sangat mengapresiasi acara yang digelar LIPI dimana gagasan dari para Presiden akan disampaikan. Ia mengapresiasi LIPI yang mengundang para negarawan dalam rangka mendiskusikan soal “mengelola keberagaman, meneguhkan Keindoensia”. Sebab kegiatan ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

Kegiatan ini dilakukan selama satu hari. Tiga Presiden menyampaikan pidatonya dan kemudian berdiskusi dengan para peserta yang hadir. Masing-masing Presiden menyampaikan gagasan, pandangan, dan pengalamannya selama menjadi presiden di periodenya masing-masing. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang sangat semarak dari para undangan dan media masa yang meliput. (Anggi Afriansyah)