Kondisi geografis menjadikan Indonesia sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Pendidikan dan mitigasi bencana menjadi elemen penting untuk mengurangi risiko bencana. Untuk mendorong pengarusutamaan pendidikan kebencanaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan meluncurkan Center of Excellence Kebencanaan.  “Center of Excellence ini akan menjadi wujud pengalaman panjang kegiatan penelitian LIPI di bidang kebencanaan,” jekas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, tri Nuke Pudjiastuti di Jakarta pada Rabu (9/1).

Menurut Nuke, upaya pengurangan risiko kebencanaan melalui pendidikan kebencanaan kepada publik tidak bisa hanya mengandalkan satu atau dua pihak saja. “BMKG dan BNPB sudah melakukan tanggung jawab terkait sistem peringatan dini serta penganggulangan bencana, namun perlu tanggung jawab yang lebih menyeluruh di semua level,” ujar Nuke.

Dirinya menjelaskan, pendidikan kebencanaan idelanya masuk dalam tataran formal dan informal. “Selain mendorong agar materi siaga bencana masuk dalam kurikulum pendidikan formal, kami juga mendesain agar masyarakat mendapat sosialisasi kesiapsiagaan bencana melalui saluran-saluran informal,” tutupnya. (fza)
Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI

Sivitas Terkait : Dr. Tri Nuke Pudjiastuti M.A.