Jakarta – Humas BRIN. Ekonomi digital menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk meningkatkan daya saing. Transformasi digital mengubah cara kerja dan proses inovasi, termasuk pada UKM.

Upaya mengembangkan ekonomi digital pada UKM menjadi strategi untuk mendorong inklusivitas dan daya saing ekonomi Indonesia. Demikian menurut Peneliti Pusat Riset Ekonomi-BRIN, Trina Fizzanty dalam acara webinar Seminar Riset Desain Rumah Program Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora. Ia memaparkan tentang Inovasi dan Kewirausahaan Usaha Kecil Menengah dalam Transformasi Digital dari Perdagangan Elektronik (e-commerce) ke e-bisnis di Indonesia, pada Rabu (09/03) lalu.

Dalam paparannya, Trina mengatakan bahwa hasil riset sebelumnya memperlihatkan sebagian UKM menunjukkan perubahan kinerja yang positif. Penerapan teknologi digital membuat sebagian besar tetap, ada yang menurun. Inovasi juga sangat bergantung pada kreatifitas dan entrepreneurship, selain teknologi digital. “Hasil riset tersebut juga memiliki gap/jarak yaitu belum tersedia pengetahuan bagaimana inter-relasi konsep enterpreneurship, digital, dan inovasi pada UKM di Indonesia,” ujarnya.

Trina menyusun beberapa pertanyaan untuk diteliti dalam risetnya. Salah satunya, ia menyebutkan, tentang pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan kemampuan inovasi UKM. “Pemanfaatan teknologi digital juga dapat memengaruhi tingkat keinovatifan pengusaha, kemampuan pengusaha menggunakan teknologi digital untuk menciptakan dan mengelola inovasi, interaksi pemanfaatan teknologi digital, dan kemampuan inovasi dan keinovatifan pengusaha mempengaruhi kinerja usaha pada berbagai siklus bisnis,” paparnya.

Lebih lanjut Trina menegaskan bahwa tujuan penelitiannya menghasilkan model pengetahuan bagaimana teknologi digital pada UKM berpengaruh terhadap keinovatifan pengusaha. “Teknologi digital juga berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menciptakan dan mengelola inovasi (inter-relasi digital technology-entrepreneurship-innovation) pada berbagai tahap bisnis,” tandasnya.

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan concurrent mix method dengan strategi quantitative survey dan multiple case study. “Riset ini akan memfokuskan pada 1000 UKM yang menjadi responden (kuesioner daring) di seluruh provinsi. “Riset pada bagian lainnya menekankan pendalaman (kualitatif) terhadap 10 UKM di Jabodetabek dan Jawa Barat, melalui tatap muka (luring) dan Zoom Meeting (daring),” ungkap Trina. Trina menargetkan, penelitian ini akan menghasilkan output berupa Karya Tulis Ilmiah, dalam terbitan jurnal internasional terindeks global. “Riset ini diharapkan berkontribusi untuk menjawab upaya pemulihan ekonomi melalui penguatan ekonomi digital UKM Indonesia, sesuai dengan fokus pemerintah yakni ekonomi digital sebagai kunci perekonomian Indonesia kedepan,” pungkasnya. (suhe/ed:drs)