Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Telkom Indonesia Tbk berkolaborasi melakukan riset tentang baseline study untuk kebutuhan pengembangan sektor perikanan, agribisnis, serta pariwisata berbasis penerapan teknologi di Mandalika NTB. Kerja sama ini direalisasikan dengan seremoni penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama kedua pihak pada Kamis (9/06), di Gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta. Naskah ditandatangani oleh Senior General Manager Telkom Corporate University Center & Chairman of Indonesia Telecommunication Digital Research Institute (ITDRI), Jemy Vestius Confido dan Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PREKM), Zamroni.
Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM), Agus Eko Nugroho, menyebutkan kolaborasi riset ini tidak hanya menghasilkan studi kebutuhan pengembangan sektor perikanan, agribisnis, serta pariwisata berbasis penerapan teknologi saja. Namun hal itu juga memperkuat jaringan BRIN dengan lembaga-lembaga, baik di dalam ataupun luar negeri.
“Naskah yang ditandatangani hari ini adalah perjanjian kerja sama tahap pertama dari tiga tahap yang akan dilakukan. Setiap tahapnya berbeda-beda, untuk tahap pertama selama 3 bulan, tahap kedua 2 bulan, dan tahap ketiga 3 bulan,” tambah Agus.
Dikatakan Agus, proses kerja sama ini sudah dilakukan sejak sebelum masa Pandemi Covid-19. Ia berharap, ke depannya, ruang lingkup kerja sama yang dibangun bisa lebih luas lagi. “Untuk bidang pertanian dan keragaman hayati ini cukup menarik bagi peneliti, khususnya pada aspek tourist development,” ungkapnya. Untuk mencapai Indonesia emas 2045, ia berharap agar kolaborasi riset yang terbangun bisa menemukan sumber energi baru.
Pada kesempatan yang sama, M. Rijal Kamal, Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, mengutarakan bahwa Kementerian BUMN memiliki tugas, salah satunya sebagai kontributor finansial. BUMN mempunyai tugas mempercepat program-program pemerintah. Dengan hal tersebut Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Lebih lanjut, Rijal menyampaikan, BUMN dapat meningkatkan ekonomi Indonesia, sehingga inginnya ada produk yang bisa diangkat. Maka ia berharap besar dari kerja sama ini dapat menghasilkan riset yang kompeten. Riset diupayakan agar lebih dekat dengan pasar/ market. BUMN memerlukan riset jangka pendek yang penerimaannya sudah ada, serta dapat meningkatkan ekonomi dan bisnis.
Sependapat dengan Rijal, Jemy Vestius Confido Senior General Manager Telkom Corporate University Center & Chairman of ITDRI, mengatakan ekosistem yang terbangun tercerminkan dan lokusnya sudah terpetakan. “Ini dapat menguji konsep-konsep yang ada di lapangan,” ujarnya. Jemy lalu mengisahkan, pada waktu dulu, Kantor Telkom Indonesia di seluruh dunia mempunyai unit riset. Sayangnya, saat ini banyak yang sudah dihapuskan. Hal ini terlihat dari banyaknya yang meninggalkan atau menonaktifkan unit tersebut. Namun kini, Telkom mulai menata kembali risetnya. Diharapkan, kolaborasi ini menjadi agenda yang baik untuk kesiapan bangsa Indonesia di era digitalisasi. Kemudian, Kepala PREKM Zamroni menjelaskan kerja sama tersebut tidak berhenti sampai di sini. Dengan berkaca pada awal mulanya BRIN yang menurut pandangannya masih terjebak pada aspek penelitian, maka memerlukan kolaborasi dengan pihak lain. “Riset itu mahal dan seringkali mengalami kegagalan. Akan tetapi, riset memerlukan kolaborasi untuk pengembangan riset itu sendiri dan pengetahuan. Maka dari itu, kerja sama BRIN dan Telkom ini dapat memberikan kontribusi yang nyata,” pungkasnya. (suhe)