Penelitian Tahun 2010
 
Abstrak:

Menjelang jatuhnya pemerintahan otoriter pada akhir 1990-an, jumlah dan besaran konflik dengan kekerasan secara umum mengalami peningkatan. Gejala ini seakan sejalan dengan tesis yang menyatakan bahwa proses transisi demokratisasi sangat mungkin disertai ancaman maraknya konflik dan kekerasan, karena ruang kebebasan yang meningkat menjadi kesempatan bagi ekpresi berbagai aspirasi dan kepentingan yang justru saling bertentangan. Penelitian ini akan meneliti berbagai studi yang mengkaji tiga kasus kekerasan yang terjadi antara tahun 1997 hingga 2005, yaitu kasus konflik di Ambon dan Aceh. Kasus pertama merupakan konflik kekerasan dengan dimensi horizontal antarkelompok masyarakat, yaitu menyangkut identitas agama. Sementara konflik Aceh dipilih dengan alasan bahwa kasus ini merupakan konflik kekerasan dengan dimensi vertikal yang paling menonjol selama ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyelesaian dan pencegahan kekerasan di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan eksplanasi. Metode yang digunakan adalah historical/comparative analysis. Untuk mendukungnya, penelitian ini juga akan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan pihak-pihak yang melakukan studi tentang konflik-konflik tersebut.