Jakarta, Humas LIPI. Perempuan Indonesia masa kini harus berdaya saing dan mampu meningkatkan kualitas keunggulan pribadinya. Hal ini agar mereka dapat diakui dalam jejaring komunitas ilmiah internasional dan menjadi agen perubahan dunia.
“Poin daya saing dan agen perubahan menjadi penting dan relevan bagi kita para peneliti di LIPI, termasuk di dalamnya para peneliti perempuan, yang telah menetapkan visinya untuk menjadi World Class Research Institution,” kata Tri Nuke Pudjiastuti, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI saat memimpin Upacara Hari Ibu pada Kamis (22/12) di Jakarta.
Dikatakan Nuke, upaya mendukung para perempuan peneliti maupun non peneliti LIPI agar memiliki kinerja optimal dan mampu berdaya saing harus mendapat dukungan dari sistem dan manajemen LIPI. Dukungan ini seperti adanya tempat penitipan anak yang nyaman, berkualitas, dan harga terjangkau, yang saat ini masih belum sepenuhnya ada.
Menurut Nuke, dukungan-dukungan lainnya juga diperlukan lagi agar para sivitas perempuan LIPI tidak akan menjadi beban bagi negara. Melainkan, mereka justru menjadi individu dan kekuatan kebersamaanya sebagai motor penggerak dan motor perubahan pembangunan Indonesia yang berkeadilan.
Nuke sendiri mendorong sivitas perempuan LIPI agar mampu meningkatkan dan mengolah kemampuan dan daya saing individu sehingga memiliki kekuatan unggul di era global sekarang. “Perempuan Indonesia masa kini harus ‘berani’ keluar dari zona nyaman, selalu aktif meningkatkan pengetahuan, peka terhadap tantangan zaman, dan mengasah ketrampilan memimpin,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, pemberdayaan perempuan dalam pembangunan Indonesia harus diarahkan untuk mendorong dan meningkatkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Kesetaran ini dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara yang berkeadilan, berdaulat dan berdaya saing, tutupnya.
Sebagai informasi, peringatan Hari Ibu pada tahun ini mengambil tema “Kesetaraan perempuan dan laki-laki untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan”. Upacara peringatan Hari Ibu kali ini dihadiri ratusan sivitas LIPI dari lingkungan Jakarta dan sekitarnya. (lyr/ed:pwd)
“Poin daya saing dan agen perubahan menjadi penting dan relevan bagi kita para peneliti di LIPI, termasuk di dalamnya para peneliti perempuan, yang telah menetapkan visinya untuk menjadi World Class Research Institution,” kata Tri Nuke Pudjiastuti, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI saat memimpin Upacara Hari Ibu pada Kamis (22/12) di Jakarta.
Dikatakan Nuke, upaya mendukung para perempuan peneliti maupun non peneliti LIPI agar memiliki kinerja optimal dan mampu berdaya saing harus mendapat dukungan dari sistem dan manajemen LIPI. Dukungan ini seperti adanya tempat penitipan anak yang nyaman, berkualitas, dan harga terjangkau, yang saat ini masih belum sepenuhnya ada.
Menurut Nuke, dukungan-dukungan lainnya juga diperlukan lagi agar para sivitas perempuan LIPI tidak akan menjadi beban bagi negara. Melainkan, mereka justru menjadi individu dan kekuatan kebersamaanya sebagai motor penggerak dan motor perubahan pembangunan Indonesia yang berkeadilan.
Nuke sendiri mendorong sivitas perempuan LIPI agar mampu meningkatkan dan mengolah kemampuan dan daya saing individu sehingga memiliki kekuatan unggul di era global sekarang. “Perempuan Indonesia masa kini harus ‘berani’ keluar dari zona nyaman, selalu aktif meningkatkan pengetahuan, peka terhadap tantangan zaman, dan mengasah ketrampilan memimpin,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, pemberdayaan perempuan dalam pembangunan Indonesia harus diarahkan untuk mendorong dan meningkatkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Kesetaran ini dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara yang berkeadilan, berdaulat dan berdaya saing, tutupnya.
Sebagai informasi, peringatan Hari Ibu pada tahun ini mengambil tema “Kesetaraan perempuan dan laki-laki untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan”. Upacara peringatan Hari Ibu kali ini dihadiri ratusan sivitas LIPI dari lingkungan Jakarta dan sekitarnya. (lyr/ed:pwd)
Sumber : Biro Kerja sama, Hukum, dan Humas LIPI
Sivitas Terkait : Dr. Tri Nuke Pudjiastuti M.A.