JAKARTA – Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyayangkan DPR RI sebagai pemegang hak budgeter yang seolah tak peduli dengan kemajuan riset. Sebab, anggaran untuk honor LIPI dipotong sehingga honor peliti pun ditiadakan.
Siti mengungkapkan, terhitung sejak April 2013 lalu para peneliti di lembaga pemerintah itu tidak dapat honor lagi. “Karena anggarannya dipotong dan ditarik ke pusat lagi,” kata Siti kepada wartawan di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (19/6).
Pengamat politik yang akrab disapa Wiwik itu menambahkan, pemotongan anggaran LIPI memang tidak berpengaruh signifikan terhadap kebutuhannya sebagai peneliti di LIPI. Sebab, peneliti LIPI bisa mendapat honor menulis atau menjadi pembicara diskusi.
“Bagi saya pemotongan anggaran itu tidak begitu berpengaruh karena saya masih diundang oleh DPD dan DPR serta lembaga lainnya untuk berbagai kegiatan diskusi dan itu ada honornya sehingga saya masih bisa melakukan kegiatan penelitian,” ungkapnya.
Meski demikian ada banyak rekan-rekan Siti yang fokus mengabdikan diri di LIPI. “Sementara DPR yang salah satu fungsinya pemegang budgeter memainkan politik kotor sehingga tidak mampu lagi memilah-milah mana anggaran yang bisa dipotong dana mana yang tidak bisa dikurangi. Meraka main pukul rata saja,” tegas Wiwik. (fas/jpnn)
» Sumber : jpnn.com, 19 Juni 2013
» Kontak : R. Siti Zuhro |