1380415392

1380415392Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti mengatakan angka golongan putih (Golput) akan rendah jiwa Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2014. “Kalau Jokowi nyapres, dipastikan angka Golput akan rendah,” kata, Jumat (27/9).

Ikrar mengatakan kecenderungan perilaku politik masyarakat Indonesia pada 2014 adalah memilih calon pemimpin baru yang mampu membawa perubahan. Tingginya Golput di beberapa daerah menurutnya akibat asumsi masyarakat bahwa calon pemimpin yang akan dipilih tidak akan memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan mereka.

“Tapi dengan munculnya figur baru seperti Jokowi menjadi harapan baru bagi masyarakat Indonesia dan golput akan menurun,” tambahnya.

Sebelum figur Jokowi muncul ke publik kata dia, Prabowo Subianto menjadi salah satu calon presiden yang diperhitungkan pada Pemilu 2014. Akan tetapi, setelah Jokowi maju sebagai calon gubernur Jakarta dan saat ini digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2014, sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Jokowi melampaui tokoh lainnya. “Asumsi bahwa pemimpin Indonesia akan kembali dari kalangan tentara terpatahkan dengan kemunculan sosok Jokowi,” katanya.

Ikrar mengatakan, kepastian Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP akan turut mempengaruhi angka golput pada 2014.

Data KPU bahwa pada 1999, partisipasi pemilih mencapai 93,33 persen, pada Pemilu 2004 turun menjadi 84,9 persen dan pada Pemilu 2009 turun lagi menjadi 70,99 persen. Pada Pemilu 2014, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi partisipasi pemilih hanya 60 persen.

» Sumber : JogloSemar, 28/09/2013

» Kontak : Ikrar Nusa Bhakti