1397526898

1397526898Hasil Pemilu Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014 yang telah dipublikasikan oleh berbagai lembaga survei melalui quick count memberikan banyak hikmah kepada partai politik di Indonesia.

Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, Pengamat/Analis Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Diskusi Media di Media Center LIPI mencontohkan hasil Pileg kemarin mengisyaratkan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar jangan jumawa atau sombong bahwa prediksi awal akan menang dengan persentasi sekitar 27 persen, ternyata kenyataannya lain. “Partai tersebut salah strategi karena tidak sepenuhnya menonjolkan Jokowi sebagai Calon Presiden (Capres),” tandasnya, Kamis (10/4) lalu.

Menurutnya, PDI-P tidak mampu memenuhi target suara karena memiliki persoalan di internal. “Musuhnya adalah internal sendiri, bukan Gerindra dengan Prabowo sebagai Capres-nya,” ungkap Ikrar.

Sementara itu, lanjutnya, partai lain seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengalami penurunan dukungan suara pada Pileg kali ini juga perlu menunjukkan jati dirinya. “Bila memang ke depan PKS menunjukkan sebagai partai bersih, maka harus konsisten menunjukkan itu,” tandasnya.

Ikrar juga menyoroti keberhasilan Partai Gerindra menaikkan suara pada Pileg saat ini. “Setelah gagal di Pemilu sebelumnya, Gerindra sadar dan banyak mengkampanyekan Prabowo sebagai sosok Capres,” ujarnya.

Peta Koalisi

Di lain hal, Ikrar menjelaskan, arah atau peta koalisi masih ditentukan oleh pragmatisme politik. “Walau demikian, koalisi akan terjadi dengan sedikit partai saja, tiga atau empat partai saja,” imbuhnya.

Ia melihat, pemilihan presiden (Pilpres) ke depan akan diramaikan oleh tiga pasang bakal Capres, yakni Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie. “Yang memenangkan Pilpres adalah pasangan yang didukung oleh strategi yang tepat dan partner politik yang memiliki televisi,” tukasnya.

Terkait peta koalisi, Ikrar katakan bahwa bakal Capres Jokowi yang diusung PDI-P kemungkinan berkoalisi dengan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan, bakal Capres Prabowo yang diusung Partai Gerindra kemungkinan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKS.

Sementara, Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie kemungkinan besar berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). (pw)

» Sumber : Humas LIPI

» Kontak : Ikrar Nusa Bhakti