Tahun : 2010
Kehadiran bank syariah di Indonesia dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991 dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Selanjutnya berdiri lagi Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank Syariah BRI. Perbankan syariah diperkuat oleh Unit Usaha Syariah (UUS) yang dibentuk oleh bank-bank konvensional dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Pertumbuhan dan kinerja keuangan perbankan syariah selama ini cukup menggembirakan. Akan tetapi, pangsa aset perbankan syariah dalam aset perbankan nasional masih sangat kecil yaitu baru mencapai 2,1 persen, padahal dalam Cetak Biru Perbankan Syariah pangsa aset tersebut ditargetkan mencapai 5 persen sampai akhir tahun 2008. Dengan demikian, perbankan syariah Indonesia masih menghadapi tantangan yang cukup besar untuk pengembangan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis peranan perbankan syariah dalam mengembangkan UMKM; (2) Menganalisis kelebihan dan kekurangan pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah kepada UMKM; (3) Menganalisis kualitas pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah terhadap UMKM; (4) Menganalisis pengaruh pembiayaan yang diberikan perbankan syariah; (5) Mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perbankan syariah dalam aspek pembiayaan. Unit analisis adalah (1) perbankan syariah (BUS, UUS dan BPRS) di tingkat cabang; (2) UMKM yang mendapat pembiayaan dari perbankan syariah yang bergerak di sektor perdagangan di DKI Jakarta.