Penelitian Tahun 2012
 
Abstrak:  
 
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai dinamika dan berbagai perubahan termasuk peran yang terjadi menyangkut elite di Indonesia. Reformasi dan pasca jatuhnya Soeharto membawa konsekuensi yang begitu besar terhadap proses penyebaran kekuasaan tidak pada satu tangan. Reformasi mampu merubah, menggeser bahkan menjungkirbalikan pola-pola kekuasaan yang sudah dianggap ‘mapan’ pada jaman Orde Baru berkuasa. Atas nama pemberian kesempatan untuk ikut menyumbangkan pikiran dalam pengambilan keputusan bersama, mendekatkan pelayanan serta memberi ruang yang lebih besar kepada rakyat di daerah, tuntutan pelaksanaan otonomi sebagai bagian proses demokratisasi berlangsung di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Proses ini melahirkan bentuk-bentuk dan pola-pola ‘perebutan’ kekuasaan. Jika tiga tahun sebelumnya penelitian elite difokuskan pada Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima maka tahun ini penelitian difokuskan pada perbandingan ketiga wilayah penelitian tersebut. Signifikansi dari studi perbandingan ini antara lain karena masih bersifat ‘understudied’. 
 
Belum banyak penelitian yang mendalam terhadap dinamika politik khususnya tentang elite lokal di tiga daerah tersebut. Pengalaman empiris yang diperoleh pada riset lapangan sebelumnya akan diabstraksikan pada level teoretis sehingga memperkaya diskursus akademik tentang politik lokal. Pilkada adalah pintu masuk yang digunakan sebagai perangkat analisa perbandingan untuk melihat dinamika politik lokal tersebut. Mengambil tiga wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat selain untuk alasan ketersediaan data, kemudahan akses karena jaringan yang telah dibangun tahun-tahun sebelumnya. Ketiga wilayah tersebut merupakan wilayah yang cukup dinamis dalam persolan elite. Elite yang berasal dari Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima juga mempunyai pengaruh yang cukup menentukan dalam proses politik di Propinsi NTB.