1436502248

1436502248WE Online, Jakarta – Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Haning Romdiati mengatakan penciptaan lapangan kerja di desa dapat menekan angka urbanisasi, khususnya perpindahan penduduk dari desa ke kota.

“Salah satu yang mendorong penduduk desa pindah ke kota adalah anggapan bahwa di kota banyak pekerjaan. Selain itu, mereka juga enggan bekerja di desa yang lebih didominasi sektor pertanian,” kata Haning Romdiati kepada Antara di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Haning mengatakan pendatang dari desa ke kota biasanya bekerja di sektor informal karena pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Mereka enggan bekerja di sektor pertanian di desa karena dianggap tidak menyejahterakan.

“Berbeda dengan negara lain, seperti Australia misalnya. DI Australia, pertanian dilakukan dengan teknologi maju. Pembangunan juga tertata secara merata antara kota dengan desa,” tuturnya.

Karena anggapan bekerja di desa tidak menyejahterakan, maka banyak penduduk desa yang kemudian ikut kerabatnya untuk pindah dan bekerja ke kota. Hal itu tidak hanya terjadi ketika arus balik setelah pekerja di kota mudik ke kampung halaman.

Menurut Haning, tidak semua orang desa yang pindah ke kota kemudian berhasil. Tidak jarang, karena pendidikan dan kemampuan yang rendah, mereka tidak mampu bersaing sehingga akhirnya menjadi pengangguran di kota.

“Hal semacam ini yang biasanya menimbulkan permasalahan. Ketika kembali ke desa pun, mereka tidak mendapatkan pekerjaan sehingga masalah tidak terselesaikan,” katanya.

Apalagi, pemerintah daerah kini juga tidak lagi bisa menolak pendatang sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan. Yang bisa dilakukan pemerintah daerah pada akhirnya hanya melakukan operasi yustisi.

“Bila menemukan warga yang tidak memiliki identitas pun pemerintah daerah tidak lagi bisa memulangkan mereka ke daerah asalnya,” cetusnya.

Haning mengatakan pada 2015 diperkirakan tingkat urbanisasi, yaitu persentase penduduk yang tinggal di kota, akan mencapai 53,3 persen. Menurut dia, ada tiga hal yang memengaruhi urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, perubahan desa menjadi kota dan pertumbuhan alami penduduk kota.

“Jadi komponen urbanisasi ada tiga hal itu. Selama ini banyak yang salah kaprah memahami urbanisasi hanya perpindahan penduduk dari desa ke kota,” jelasnya. (Ant)

» Sumber : Wartaekonomi.co.id, 7 Juli 2015» Kontak : Haning Romdiati