Jakarta—Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI bekerjasama dengan ASEAN Studies Center-Chulalongkorn University, Thailanddan Norwegian Institute of International Affairs (NUPI) menyelenggarakan ASEAN Energy Market Integration (AEMI) Forum 2015 di Hotel Aryaduta, Jakarta pada 3-4 Juni 2015. Tema yang diusung dalam AEMI Forum 2015 ini adalah “Energy Poverty and Small Scale Renewable Energy”. AEMI merupakan sebuah forum negara ASEAN yang terdiri dari ekonom dan insinyur yang berfokus pada pengembangan energi yang berkelanjutan, khususnya bidang kelistrikan di kawasan ASEAN. Tujuan utama penyelenggaraan AEMI Forum 2015 ini adalah untuk menilai bagaimana AEMI membantu masyarakat ASEAN dalam mengakses listrik dan mengurangi kemiskinan energi di antara negara-negara ASEAN. Tujuan ini nantinya tertuang dalam suatu rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rencana Aksi Kerjasama Energi ASEAN atau ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation 2016-2020.
Pada AEMI Forum 2015 ini dihadiri oleh berbagai tokoh ahli yang merupakan perwakilan dari negara ASEAN, NUPI, dan beberapa organisasi internasional lain seperti Dr. Charit Tingsabadh (Thailand), Dr. Indra Øverland (NUPI), Dr. Nawal Kamel (Thailand), Dr. Maxensius Tri Sambodo (Indonesia), Dr. Adoracion M. Navarro (Filipina), Dr. Nguyen Thu Mai Anh (Vietnam), Kongchheng Poch (Kamboja), Dr. Phanhpakit Onphandala (Laos), Draw Thi Thi Han (Myanmar), Ir. Lalchand (Malaysia), Maura Lillis (ADB), Dr. Xiying Liu (Singapura), Khamsing Bounyong (Laos), Sandra Winarsa (HIVOS), Prof. B.V.R. Chowdari (Singapura), Dr. Hongpeng Liu (UN-ESCAP), Dr. Hanna Yolanda (GIZ), Susy M. Simarangkir (RESP-ACE), Hilde Solbakken (Norwegia), Cecile Leroy (European Union), Darwin (Indonesia), Christian Groseth (Norwegia), Dr. Helmy A. Fuady (Indonesia), Prof. Aris Ananta (Indonesia), Dr. Evi Nurvidya Arifin (Indonesia), Faiz Husnayain (Indonesia), Nizhar Marizi (Indonesia), serta Yoyon Ahmudiarto (Indonesia).
AEMI Forum dilatarbelakangi oleh tantangan masa depan yang dihadapi oleh ASEAN terkait permasalahan energi. Hal ini disadari bahwa permintaan akan kebutuhan energi, khususnya listrik menunjukkan tren yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi, pertumbuhan penduduk, hingga pada perkembangan sektor transportasi yang ekspansif. Atas dasar inilah pada tahun 2013 yang dipelopori akademisi negara ASEAN pada pertemuan pertama di Chulalongkorn University, Thailand membentuk AEMI Group yang selanjutnya secara bersama-sama menggagas ASEAN Energy Market Integration (AEMI) dalam rangka menghadapi pelaksanaan ASEAN Economic Community (AEC). AEMI sendiri didanai oleh Kementerian Luar Negeri Norwegia dan didukung oleh Chulalongkorn University. Koordinator AEMI adalah Dr. Nawal Kamel dan Dr. Indra Øverland.
Selanjutnya, AEMI Forum ini merupakan suatu proyek yang berupaya untuk mencari solusi atas permasalahan energi melalui penelitian dan dialog. AEMI Forum 2015 ini akan mendiskusikan sebuah proyek yang diimplementasikan dalam bentuk survei terhadap setidaknya 20 komunitas lokal di empat negara ASEAN yang telah menggunakan sumber energi terbarukan. Hasil temuan ini nantinya akan dipresentasikan dalam AEMI Forum berikutnya yang akan diselenggarakan pada November 2015 (NUR FIRDAUS).