JAKARTA (KR)-Perkembangan ilmu pengetahuan secara nyata membawa dampak pada aspek agama, budaya dan iptek di masyarakat. Kecanggihan teknologi yang dikembangkan dalam bidang kedokteran dan biologi manusia menyebabkan pergeseran pada cara pandang masyarakat terhadap hubungan agama dan sains dan menjadi tantangan pada kebudayaan dan peradaban manusia.

Hal ini yang menjadi landasan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK) mengupas tuntas hal tersebut dalam seminar nasional Agama, Budaya, dan Iptek Tantangan Masa Depan di Ruang Seminar LIPI Gedung Widya Graha lantai 1 Jalan Gatot Subroto 10 Jakarta, Kamis (30/7).

“Dalam konteks agama, berbagai kecanggihan teknologi di bidang kedokteran menimbulkan pertanyaan yang sulit dijawab apabila dilandaskan pada pemahaman agama,” ungkap Kepala LIPI Prof Dr Iskandar Zulkarnain dalam keterangan persnya kepada KR Jumat (31/7).

Meskipun demikian, kemajuan teknologi tersebut akan sangat berpengaruh pada masa depan dan pola interaksi antar manusia. “Contohnya temuan teknologi bayi tabung (in vitro fertilization) dan kloning yang membantu individu dalam memperoleh keturunan tanpa melalui proses lazim yang biasanya terjadi, dan ini akan menarik untuk dikaji,” lanjut Iskandar.

Sementara Kepala P2KK LIPI Prof Dr Endang Turmudi mengatakan bahwa transformasi teknologi juga telah melahirkan makhluk berbasis mesin dan computer atau cyborg (cybernetic organism). Makhluk ini merupakan gabungan unsur manusia dan mesin.

ยป Sumber : Kedaulatan Rakyat, edisi 1 September 2015. Hal: 27