cb312e00 e337 4a73 8dd6 459b80ba6b82

cb312e00 e337 4a73 8dd6 459b80ba6b82Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Kepala Bappeda Iskandar dan Asisten Administrasi Umum M Nurdin ikut serta dalam rombongan kunjungan kerja Anggota Komisi A, B dan D DPRK Banda Aceh ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta.

Para anggota dewan yang turut serta dalam Kunker guna penjajakan kerja sama antara Banda Aceh dan LIPI untuk pengembangan program pembangunan di Banda Aceh ini antara lain Royes Ruslan, M Ali, Isnaini, Zulfikar, Askari, dan Ilmiza Sa’aduddin Djamal.

Terkait dengan upaya reformasi birokrasi yang dilakukan Pemko Banda Aceh, Illiza menyebutkan sejak 2007 sampai dengan sekarang pihaknya telah memberlakukan moratorium PNS. “Di samping itu, kami terus mengembangkan sejumlah aplikasi berbasis IT untuk menunjang kinerja aparatur maupun pelayanan publik.

“Ada puluhan aplikasi yang telah kami lahirkan seperti e-Kinerja, e-Disiplin, LPSE, SIPBM Online dan lain-lain yang sifatnya ‘merah putih’, artinya siapa saja boleh mengadopsinya secara cuma-cuma,” kata Illiza, Selasa 29 Maret 2016.

Kepada para pakar peneliti LIPI, Illiza menyampaikan permohonan agar dapat membantu pihaknya untuk mengintegrasikan seluruh aplikasi IT yang dibangun oleh putra-putri lokal tersebut.

Tak ketinggalan, ia juga membeberkan beberapa penghargaan yang telah diraih Pemko Banda Aceh seperti WTP tujuh kali berturut-turut, WTN enam kali berturut-turut, dan Adipura  enam kali berturut-turut kecuali pada 2015 lalu.
 
Para pihak dalam pertemuan itu selanjutnya membahas poin-poin yang dapat dikerjasamakan antara LIPI dan Pemko Banda Aceh untuk selanjutnya dituangkan dalam sebuah MoU. Kepala LIPI Iskandar Zukarnain berharap, MoU yang akan dihasilkan nanti jangan hanya sekedar berfungsi sebagai payung hukum saja, namun harus ada tindak lanjutnya.
 
Adapun sejumlah program kerja sama yang diajukan Pemko Banda Aceh antara lain bantuan penanganan permasalahan sosial seperti aliran sesat, anak punk dan LGBT, agar didapatkan solusi yang tepat.
 
Menanggapi hal itu, Deputi IPSK LIPI Dr Tri Nuke Pudjiastuti mengatakan gerakan LGBT merupakan tindakan kriminal yang harus ditangani oleh Kriminolog. “Tak cukup hanya ditangani oleh Sosiolog dan Psikolog. Aceh dan Padang adalah target gerakan LGBT mengingat nilai kultur yang berbeda dari daerah lain dan ketaatan agama masyarakatnya,” ungkap Tri.
 
Usulan lainnya yang disampaikan Illiza yakni mengenai pengembangan Hutan Kota Tibang menjadi kebun raya, penyiapan dokumen penanggulangan bencana, serta kebutuhan tenaga ahli untuk Museum Digital Taman Sari (Bustanussalatin).  Di akhir pertemuan, Illiza menyampaikan pihaknya akan segera menyusun proposal kerja sama antara Pemko Banda Aceh dan LIPI dalam waktu dekat ini.