Forum Akademisi IORA bahas isu jelang pertemuan di Bali (Foto: Sonya Michaella/MTVN)
Metrotvnews.com, Jakarta: Direktur Sekretariat IORA, Graham Anderson mengungkapkan rasa bangganya terhadap Indonesia selama menjabat keketuaan IORA dari 2015 dan akan berakhir 2017 mendatang.
“Indonesia adalah negara tuan rumah yang luar biasa untuk IORA. Setelah tahun lalu diselenggarakan di Padang, tahun ini IORA Meeting akan diselenggarakan di Bali,” ujar Anderson pada konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dalam Forum Akademisi IORA ke-22 ini, ia berharap bahwa para akademisi bisa digunakan oleh negara-negara anggota IORA untuk bekerja sama dan memajukan IORA.
“Akademisi ini penting. Maka nanti kita juga akan membangun rencana kita pada saat di Bali dan direncanakan IORA Concord secepatnya diselesaikan,” lanjutnya.
Sementara, Ketua Forum Akademisi IORA, Adriana Elisabeth mengatakan bahwa isu-isu yang dibawa ke IORA Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi pada Maret 2017 di Jakarta tak akan jauh dari Sustainable Development Goals (SDGs).
“Isu-isu yang dibahas tidak akan jauh dari SDGs, selain keamanan dan stabilitas Samudera Hindia. Maritim dan climate change contohnya akan dibahas,” ucapnya.
Semua isu yang akan dibahas akan diserahkan kepada Sekretariat IORA terlebih dahulu sebelum akhirnya akan dibahas di KTT IORA oleh para pemimpin negara anggota IORA.
Keketuaan Indonesia yang akan berakhir pada 2017 akan digantikan oleh Afrika Selatan, di mana Afrika Selatan mengaku sangat berkonsentrasi pada blue economy.
“Konsen Afsel memang pada blue economy. Maka Afsel sangat senang menerima keketuaan berikutnya dari Indonesia, negara yang juga memiliki hubungan baik dengan Afsel,” pungkasnya.
IORA merupakan persatuan negara-negara kawasan pesisir Samudera Hindia dengan fokus kerja sama ekonomi. Didirikan pada 6-7 maret 1997 silam, sekretariat pertama IORA bertempat di Port Luis, Mauritius.
Saat ini, IORA beranggotakan 21 negara, antara lain Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Madagaskar, Mauritius, Uni Emirat Arab, Singapura, Somalia. Selain itu masih ada pula Yaman, Mozambik, Tanzania, Srilanka, Thailand, Oman, Malaysia, Seychelles, Perserikatan Komoro dan Kenya. Pada 22-27 Oktober mendatang akan dilaksanakan rangkaian pertemuan tingkat menteri dari negara-negara anggota IORA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan memimpin pertemuan ini. (FJR)