JAKARTA, suaramerdeka.com – Ilmu sosial dan humaniora memegang peranan signifikan dalam mengembangkan nilai-nilai kehidupan masyarakat dan menunjang karakter kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberadaannya memiliki sumbangsih penting dalam menerjemahkan pemikiran-pemikiran teoretis dan ide-ide pembangunan yang ideal ke dalam langkah-langkah operasional yang konkret.
Sehingga diharapkan program pembangunan dapat diimplementasikan secara nyata sesuai dengan kebudayaan, kondisi, dan aspirasi masyarakat. Sebagai bangian penguatan riset ilmu sosial untuk mendukung program pembangunan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) menyelenggarakan International Conference on Social Sciences and Humanities (ICSSH) pada Selasa-Kamis, 23 25 Oktober 2018 di Jakarta.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti mengatakan, posisi ilmuwan sosial dan humaniora memiliki peran strategis dalam memberikan pencerahan dan mendorong kesadaran masyarakat. “Selain menelaah wacana yang berkembang dalam ranah teoretis, ilmuwan sosial dan humaniora juga dituntut untuk mampu membantu menyelesaikan beragam persoalan bangsa,” kata Tri Juke, Selasa (23/10).
Dia menjelaskan, pembaharuan isu-isu terkait ilmu pengetahuan sosial dan humaniora perlu dikembangkan serta didiskusikan secara konsisten. Kerja-kerja akademik yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dan humaniora merupakan bagian penting dalam menjaga kebangsaan untuk membangun Indonesia.
Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Katubi mengatakan, LIPI berupaya merespon isu yang terkait sosial dan humaniora melalui penelitian yang sudah dilakukan oleh Kedeputian IPSK LIPI. Kedeputian IPSK berupaya dengan memberikan wadah kepada akasemisi dan pemerhati sosial budaya melalui kegiatan konferensi internasional ICSSH, jelasnya. Dirinya menjelaskan, konferensi ini akan membahas lebih mendalam tentang peran ilmu sosial untuk pembangunan manusia.
Katubi menambahkan, konferensi internasional ini berupaya mendorong para ilmuwan untuk berpartisipasi aktif mengkaji dan mendiskusikan perkembangan terkini ilmu pengetahuan sosial dan humaniora, serta mendesiminasikannya ke publik yang lebih luas. Isu yang dibahas dalam konferensi ini di antaranya terkait masyarakat pinggiran; dinamika kependudukan terkait globalisasi; strategi menuju pembangunan inklusif dan berdaya saing; transformasi sosial dan budaya; tantangan demokrasi pada dunia yang mengglobal; globalisasi dan konektivitas; serta demokrasi, identitas, dan agama pada Asia Tenggara di era kontemporer, jelas Katubi.
Sebagi informasi, ICSSH LIPI 2018 mengambil tema The Role of Social Sciences and Humanities in Strengthening Resilience within Global Nexus dengan peserta sebanyak 500 partisipan dari dalam dan luar negeri. Hadir sebagai narasumber adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro; Prof. James Fox, Ph.D. (Australian National University), Prof. Gregory Acciacioli, Ph.D. (The University of Western Australia), Prof. Tsay Ching-Lung (Tamkang University, Taiwan), dan Prof. Takeshi Kawanaka, Ph.d (Institute of Developing Economies, Japan)
(Mahendra Bungalan/CN19/SM Network)