SuaraKarya.id – JAKARTA: Perkembangan ilmu sosial belum terlihat pengaruhnya, pada pembangunan sosial di masyarakat secara signifikan. Ilmu sosial belum maksimal dari sisi pengembangan ilmu itu sendiri.
Pendapat itu disampaikan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tri Nuke Pudjiastuti, di sela acara International Conference on Social Sciences and Humanities (ICSSH), yang berlangsung di Auditarium LIPI Jakarta, mulai Selasa-Kamis, (23 – 25/10/2018).
Dikatakannya, pengembangan ilmu sosial tidak dibangun secara baik. Kendati, rujukannya diperoleh dari luar negeri. Di sisi lain, lanjutnya, tidak sedikit adanya pesanan proyek penelitian, yang hanya untuk kepentingan sesaat.
Sehingga, membuat ilmu sosial tidak berkembang Sementara, untuk sisi pendanaan, dinilainya juga masih kurang mendukung.
“Pendanaan penelitian ilmu sosial, memang tidak bisa disamakan dengan penelitian non sosial,” ujarnya. Penelitian non sosial, imbuhnya, memang memerlukan sejumlah sarana, yang membutuhkan dana relatif besar.
“Inilah tantangannya,” kata dia. Pasalnya, posisi ilmuwan sosial dan humaniora memiliki peran strategis dalam memberikan pencerahan dan mendorong kesadaran masyarakat.
“Selain menelaah wacana yang berkembang dalam ranah teoretis, ilmuwan sosial dan humaniora juga dituntut untuk mampu membantu menyelesaikan beragam persoalan bangsa,” tuturnya.
Dijelaskannya pembaharuan isu-isu terkait ilmu pengetahuan sosial dan humaniora perlu dikembangkan serta didiskusikan secara konsisten. “Kerja-kerja akademik yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dan humaniora merupakan bagian penting dalam menjaga kebangsaan untuk membangun Indonesia,” jelasnya.
Editor : Gungde Ariwangsa SH