KBRN, Jakarta : Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Achamd Najib Burhani mengharapkan duet Jokowi-JK dapat membangun strategi komunikasi dan mencari solusi strategis dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Selain itu, pemerintahan Jokowi-JK dituntut memperbaiki kualitas pembangunan ekonomi mulai tanggal 21 Oktober mendatang.

Menurut Achmad, lima tahun pemerintahan sangat singkat jika dibandingkan dengan aneka persoalan di tanah air. Oleh karena itu, pengenalan terhadap sumber daya yang dimiliki dan deskripsi problem sangat bermanfaat untuk menyusun prioritas dan peta jalan pembangunan ekonomi.

“Program meningkatkan ilmu pengetahuan perlu di tonjolkan lagi, bukan hanya sepak bola atau pariwisata yang selalu diunggulkan. Namun, ilmu pengetahuan dari Sumber Daya Manusianya yang mesti kita asah. Jangan sampai SDM-SDM nya malah tidak berkualitas dan tidak dapat mencari solusi atas permasalahan bangsa,” terangnya kepada Radio Republik Indonesia, Minggu (19/10/2014).

Kendati demikian, Achmad mengaku tidak ragu atas gaya kepemimpinan Jokowi. Menurutnya, Jokowi akan mendengarkan keluh kesah rakyat dan akan menciptakan sumber daya manusia yang baik sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

“Intinya pembangunan SDM akan memunculkan etos kerja dan daya saing yang meningkat. Jika tidak menuruti, Jokowi bisa copot pejabat daerah yang kurang berkualitas itu,” tambahnya. (LS/DS)

 

Sumber: RRI, 19 Oktober 2014