Kategori: Seminar
Judul: Membangun dari Bawah: Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Wilayah dan Komunitas Pesisir
Waktu: 11 April 2013, 09.30-12.00
Tagar: riset desain, adaptasi, mitigasi, perubahan iklim, komunitas pesisir
Pada hari Kamis, 11 April 2013, PMB mengadakan seminar riset desain yang berjudul Membangun dari Bawah: Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Wilayah dan Komunitas Pesisir. Seminar ini diadakan untuk mendapatkan masukan dan kritik bagi perencanaan penelitian yang telah menginjak tahun kedua. Kritik dan masukan yang diterima selama penelitian diharapkan dapat memperbaiki rencana penelitian sebelum tim peneliti pergi ke lapangan.Dedi Adhuri sebagai pembicara membuka seminar ini dengan perdebatan mengenai justifikasi perubahan iklim dalam dimensi sosial. Dalam penelitian terdahulu, tim menggunakan citra satelit sebagai dan perubahan pola hujan untuk menemukan justifikasi semacam ini. Namun, penggunaan dua sumber data tersebut dikritik oleh Rizaldi Boer dari IPCC dalam pertemuan sebelumnya. Menurutnya penggunaan data yang tidak tepat malah bisa menyesatkan. Oleh karena itu Dedi Adhuri menyampaikan soal kemungkinan tim penelitian yang fokus pada pengalaman masyarakat.
Penelitian tahun pertama, telah menunjukkan bahwa gejala perubahan iklim merupakan fenomena yang dialami masyarakat secara nyata. Di Desa Kalibuntu, abrasi karena air laut telah memaksa penduduk untuk pindah rumah, tambak, dan beberapa bangunan penting lainnya. Perubahan musim hujan telah membuat penambak garam kesulitan menentukan masa pengerjaannya. Perubahan lingkungan juga memengaruhi mata pencaharian lainnya seperti nelayan. Selain itu, masyarakat juga belum memiliki pemahaman mengenai perubahan iklim. Fenomena perubahan lingkungan yang ada masih dipersepsikan sebagai peristiwa jangka pendek.Meskipun demikian, masyarakat sebenarnya telah melakukan bentuk-bentuk adaptasi sementara seperti pembangunan tanggul atau penaikan fondasi rumah. Potensi adaptasi tersebut berkaitan erat dengan fokus penelitian pada tahun kedua. Tim peneliti akan menggunakan pendekatan ko-manajemen untuk mengembangkan strategi adapatasi dan mitigasi bersama dengan masyarakat. Pendekatan ini diharapkan dapat menutupi kelemahan yang ada pada pendekatan community based maupun government based.