TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tugas penting langsung akan menghadang Presiden dan Wakil Presiden terpilih mendatang. Pada 2015, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Batu uji” MEA 2015, menurut Latif Adam, Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang akan menjadi tugas di depan mata yang harus segera dipersiapkan matang oleh pemerintahan baru 2014-2019.
“Yang paling mendesak itu 2015 kita akan masuk dalam era MEA. Itu menurut saya akan menjadi sangat-sangat penting,” ungkap Latif saat diwawancarai Tribunnews.com, Selasa (15/4/2014).
Kata dia, Presiden dan pasangannya serta kabinet tidak akan berlama-lama berbulan madu pascapelantikan Oktober mendatang. Pemerintahan pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus langsung tancap gas, bekerja mempersiapkan Indonesia menghadapi MEA 2015.
Paling tidak, menurut Latif, jangan sampai tanpa persiapan matang dan terukur mengenai risiko-risiko yang akan dihadapi Indonesia. Jangan sampai juga karena tidak dipersiapkan Indonesia hanya akan menjadi pasar semata, tidak mampu berkompetisi dengan negara-negara lainnya.
“Jangan sampai kita lebih banyak sebagai pasar dibandingkan sebagai basis produksi. Kalau kita hanya menjadi penonton saja, menjadi pasar di Era ekonomi Masyarakat ASEAN, maka itu kan akan berdampak pada ekonomi kita banyak yang kolaps,” jelas Latif.
Dengan banyak industri atau perusahaan yang gulung tikar, juga akan berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran dan berdampak pada tingkat kemiskinan.
Karena itu, dia menilai, momentum masyarakat ASEAN 2015, benar-benar menjadi tantangan besar bagi Presiden dan Wapres serta kabinet yang disusun nantinya.
» Sumber : Tribunnews, 16 April 2014
» Kontak : Latif Adam |