merdeka 55c4ed36137b616d0c762c6b

merdeka 55c4ed36137b616d0c762c6bHandoyo, Agus Triyono

Bertepatan dengan hari kemerdekaan, pemerintah menggelar pemasangan tiang pancang (ground breaking) beberapa proyek infrastruktur. Pemerintah terus mengejar target proyek infrastruktur sekaligus menjaga kepercayaan investor kepada pemerintah.

PEMERINTAHAN berusaha menunjukkan sedang kerja Pasalnya, pada tanggal 17 Agustus mendatang, proyek-proyek besar yang telah direncanakan jauh-jauh hari di masa kepemimpinan presiden Joko Widodo (Jokowi)siap dilakukan ground breaking alias pemancangan tiang perdana.

Menurut catatan, proyek pembangunan yang mulai diresmikan pembangunannya bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 tahun, pertama, proyek Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek dengan panjang 70 kilometer (km).

Dengan perkiraan investasi sebesar Rp 24 triliun, proyek LRT tersebut dapat dioperasikan pada tahun 2018 mendatang.

Luky Eko Wuryanto, Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, persyaratan yang diperlukan pelaksana untuk mengerjakan proyek tersebut sudah siap, termasuk Peraturan Presiden tentang Penugasan kepada PT Adhi Karya untuk membangun proyek tersebut.

Selain pembangunan LRT,proses ground breaking kedua yang dilakukan tepat pada hari kemerdekaan besok adalah Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 dan PLTU Banjar Sari. Kedua proyek dikerjakan oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dipastikan mulai dibangun di hari kemerdekaan.

Ketiga, proyek PLTU Batang di Jawa Tengah dengan kapasitas 2×1.000 megawatt (mw) rencananya juga akan segera dibangun di bulan Agustus ini. Keempat, proyek Jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang terkendala pembebasan tanah juga ditargetkan beres dan dapat mulai dibangun di bulan Agustus ini.

Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuldjono menjelaskan, PLTU Batang akan mulai dibangun pada akhir Agustus. “Ground breaking 28 Agustus nanti,” katanya.

Pengamat Pemerintahan dan dan otonomi daerah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syarif Hidayat mengatakan, pembangunan proyek secara berbarengan pada saat hari kemerdekaan tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.

Artinya, dengan terealisasinya proyek pembangunan tersebut, kesan terhadap keseriusan pemerintah untuk membangun proyek-proyek infrastruktur yang tertuang dalam visi dan misi Presiden dapat terwujud.

Syarif bilang, dengan dimulainya proyek besar itu, prestasi pemerintahan Jokowi turut terangkat. “Dampaknya akan menjadi sebuah kredit poin kepada pemerintahan Jokowi, pasti ada karena tidak bisa bisa dipisahkan dari politik,” ujar Syarif.

Seperti diketahui, persoalan mendasar yang masih dikeluhkan oleh masyarakat kepada pemerintah selama ini adalah tentang ketersediaan infrastruktur transportasi dan energi.Kesenjangan antara desa dengan kota dinilai masih tinggi. Hal tersebut tidak lain disebabkan konektivitas yang tidak merata sehingga terjadi ketimpangan.

Disamping itu, di sektor energi Indonesia masih krisis. “Masih banyak daerah-daerah di tanah air yang belum teraliri listrik, atau tidak stabil tegangannya sehingga sering mati lampu,” kata Syarif.

(Bersambung)

» Sumber : Harian Kontan, edisi 13 Agustus 2015. Hal: 20» Kontak : Sarip Hidayat