JAKARTA – Ilmu pengetahuan menjadi salah satu jalan yang bisa membawa suatu bangsa maju. Namun kondisi ilmu pengetahuan sosial dan humaniora di Indonesia sendiri mengalami krisis identitas.
Hal tersebut disebabkan pada masa kolonial, perpektif orientasi ilmuwan Barat telah mematikan identitas ilmu pengetahuan sosial hingga ke akar masyarakat bangsa ini.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Nuke Pudjiastuti menuturkan selama ini kita selalu berkiblat pada ilmu Barat.
“Tapi pada kenyataannya bahwa ilmu-ilmu Barat tersebut bisa dipakai sebagai perangkat. Namun dalam pendekatannya kurang cocok,” ungkapnya di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (18/10/2016).
Melalui The 1st International Conference on Social Sciences and Humanities (ICSSH), mengajak para ilmuwan sosial untuk bisa mendiskusikan mengenai ilmu pengetahuan sosial baik secara kritis maupun terapan. “Selain itu juga untuk menjaring kekuatan bersama antar ilmuwan sosial,” ujarnya.
Dengan konferensi internasional ini, maka para ilmuwan sosial diharapkan bisa memberikan pemikirannya tentang Indonesia. “Bagaimana kedepannya riset bisa dikembangkan dengan ilmu sosial yang baru,” tambahnya. (afr)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/10/18/65/1517736/ilmu-pengetahuan-sosial-alami-krisis-identitas