Sivitas Kedeputian IPSK LIPI

Jakarta, Humas LIPI. Sesuai amanat Keputusan Presiden RI Nomor 87/TK Tahun 2021, Presiden Joko Widodo menganugerahi empat peneliti Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanuasiaan (IPSK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Penghargaan Satyalancana Wirakarya. Keempat peneliti tersebut merupakan peneliti dari Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI yakni, Henny Warsilah, Herman Hidayat, Katubi, dan M. Alie Humaedi. Penghargaan ini disampaikan dalam Talkshow Kiprah 54 Tahun LIPI – Semangat Inovasi, Solusi untuk Negeri dengan tema “Riset dan Inovasi di Dunia Hyperconnected” pada Kamis (26/8). Pada kesempatan yang sama, disampaikan pula penerima Penghargaan Kategori PNS Inspiratif Kedeputian IPSK LIPI kepada Nawawi, peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI.

Berikut catatan ringkas kiprah para peneliti Kedeputian IPSK LIPI berprestasi penerima Penghargaan: Kategori PNS Inspiratif Kedeputian IPSK LIPI 2021 dan Satyalancana Wirakarya di Lingkungan LIPI 2021

Nawawi, Pusat Penelitian Kependudukan LIPI

NawawiNawawi berperan aktif dalam membangun kerjasama penelitian melibatkan lembaga internasional, seperti Korea Foundation (Korea) dan Sumitomo Foundation (Jepang). “Pada tahun 2021, kami menghasilkan kesepakatan kerjasama dengan Korea Foudantion Jakarta Office untuk mendirikan Indonesia-Korea Study Center di LIPI yanga akan menjadi hub pengembangan kajian tentang Indonesia-Korea di Indonesia,” tutur Nawawi.

 

  

Henny Warsilah, Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI

Henny WarsilahHenny berperan aktif dalam bidang Sosiologi. “Melalui inovasi program Management of Social Transformation (MOST) UNESCO LIPI, Pembangunan Inklusif di wilayah pesisir dan Ibukota baru berbasis Smart City, Smart People dan Resilient City untuk membangun paradigma baru yang membuka aksesibilitas terhadap SDA, kebijakan pemerintah, ekonomi dan sosial, dapat diterapkan sehingga tercapai keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat,” papar Henny.

 

Herman Hidayat, Pusat Penelitian Masyarakat  dan Budaya LIPI

Herman HidayatHerman berperan aktif dalam merekomendasikan kebijakan pemerintah  tentang HPH dan HTI yang berbasis pada “partisipasi” masyarakat yang didukung oleh tiga pilar utama. Tiga pilar utama tersebut yakni, layak secara ekonomi, sosial, dan ekologi, sehingga dapat menjaga dan melestarikan ekosistem hutan, memberikan wawasan pada ilmuwan bidang lingkungan, pemerintah, dan LSM serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Herman                                                   

 

Katubi, Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI 

KatubiKatubi berperan aktif dalam revitalisasi bidang bahasa dan kebudayaan. “Melalui penggunaan model revitalisasi bahasa dan tradisi lisan nusantara yang terancam punah, telah diujicobakan dan dipraktekkan di wilayah Indonesia Timur khususnya NTT, Maluku, dan Papua, sehingga menginspirasi berbagai pihak untuk peduli pada bahasa dan tradisi mereka sebagai dasar inovasi budaya,” ungkap Katubi.

 

 

 M. Alie Humaedi, Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI

M. Alie HumaediAlie berperan aktif di bidang kebudayaan. “Kami fokus terhadap riset kebudayaan melalui pendekatan Etnografi Post-Kritis dalam penguatan dan pendampingan tradisi dan voucher herbarium pengobatan, dan advokasi peraturan Bupati Alor terkait muatan lokal. Selain itu, tercatat pula HAKI sistem informasi kuliner tradisional Indonesia sebanyak 15.700 dalam ww.ensiklopediakuliner.pmb.lipi.go.id dan playstore pelestarian dan pemajuan kebudayaan dalam www.tradisiunggul.pmb.lipi.go.id