Jakarta, Humas BRIN. Dalam Peraturan Presiden RI Nomor 78 Tahun 2021, disebutkan bahwa BRIN merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Selanjutnya, dalam melaksanakan tugasnya, BRIN menyelenggarakan fungsi pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Fungsi tersebut dilaksanakan berbasis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan. Selain itu juga berdasarkan invensi dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh lembaga/pusat/organisasi penelitian lainnya.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BRIN membawahi 18 Organisasi Riset (OR) dan 104 Pusat Riset (PR). Salah satu OR di bawah BRIN adalah Organisasi Riset  Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) yang memiliki 8 pusat riset (pusris), yaitu: Kewilayahan,  Politik, Masyarakat dan Budaya, Kependudukan, Hukum, Pendidikan, Kerukunan dan Moderasi Beragama serta Agama dan Kepercayaan.  

Adapun untuk Riset Kependudukan, Nawawi, selaku Plt. Pusat Riset Kependudukan mengatakan saat ini riset Kependudukan melakukan berbagai kajian dasar dan terapan tentang dinamika kependudukan, tenaga kerja, dan ketahanan manusia dalam konteks globalisasi dan perubahan lingkungan, baik dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. “Penduduk yang berkualitas adalah modal dasar dari suatu bangsa. Riset kependudukan yang memberi fokus pada mobilitas, penyiapan sumber daya manusia melalui Pendidikan,”ungkap Nawawi di Jakarta (24/1).

“Membangun keluarga yang tangguh dan unggul, serta menyeimbangkan kehidupan penduduk terkait lingkungan dan sumber daya alamnya sangat penting untuk terus dilakukan”, sambung Nawawi. Pusat Riset Kependudukan mempunyai empat kelompok riset, yaitu Kelompok riset Keluarga dan Kesehatan, Kelompok riset Mobilitas, Kelompok riset Ketenagakerjaan dan Pendidikan, dan Kelompok Riset Ekologi Manusia

Kemudian, untuk riset kewilayahan memiliki salah satu pilar program penelitiannya yaitu Strategi dan Diplomasi Ekonomi, Politik dan Budaya Lintas Kawasan, terang Plt. Pusat Riset Kewilayahan BRIN,Fadjar Ibnu Thufail.  “Kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai tema dan tidak hanya dilakukan di tingkat regional tapi juga di tingkat internasional, diantaranya di Cina, Eropa, Afrika, Jepang dan Asia Tenggara,”urai Fadjar.

Selanjutnya, Pusat Riset Politik BRIN fokus pada kajian riset : (1).Politik Luar Negeri dan Isu Isu Internasional; (2).Agama, Etnisitas, Gender dan Politik; (3).Perwakilan Politik, Pemerintahan  dan Otonomi Daerah; (4).Konflik, Pertahanan dan Keamanan; (5). Ekonomi Politik dan Isu Isu Strategis. “Berbagai Produk  Riset  dan  Inovasi  Unggulan juga telah dipublikasikan,  baik di tingkat regional maupun internasional,”  ungkap Emilia Yustiningrum, Peneliti Pusris Politik BRIN. Masih bagian dari OR IPSH adalah aspek sosial, budaya, hukum masyarakat Indonesia menjadi salah satu kunci dalam perkembangan ilmu pengetahuan sosial humaniora, yang merupakan fokus kegiatan pada Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PRMB) BRIN. Menurut Peneliti PRMB, Halimatusa’diah  menerangkan bahwa, ruang lingkup penelitian meliputi: kebudayaan dan multikulturalisme, hukum, ekologi sosial dan kesejahteraan masyarakat, dan agama dan filsafat. “PRMB dalam perjalanannya telah banyak menghasilkan produk ilmu pengetahuan seperti buku dan jurnal bereputasi nasional dan internasional.” Pungkas Halimatusa’diah. (Nan,Trs/ed:mtr)