“Project audiovisual tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang dilakukan oleh KITLV bekerja sama dengan LIPI ini merupakan salah satu metode penelitian baru di dunia penelitian”, tutur Aswatini selaku Deputi IPSK LIPI ketika membuka seminar project audiovisual yang diselenggarakanoleh PMB pada tanggal 24 April 2014.
Lebih lanjut dikatakan oleh Deputi IPSK bahwa, “Seminar project audivisual ini penting diketahui oleh peneliti LIPI khususnya peneliti ilmu sosial karena data-data audiovisual ini pada dasarnya dapat digunakan sebagai data dasar penelitian”. Seminar project audivisual ini menghadirkan dua narasumber dari KITLV yaitu Roger Toll dan Dr. Fridus Steijlen. Dalam paparannya, Roger mengatakan bahwa, “Project audiovisualmengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia ini telah berlangsung selama 12 tahun dan hasilnya disimpan di dua tempat yaitu Leiden dan PDII LIPI”.
Sementara itu, menurut Dr. Fridus yang dikaji dalam daily life audiovisual ini meliputi fashion, street vendors, warung talk, architecture, transportation. Beberapa lokasi di Indonesia yang menjadi sasaran project audiovisual ini adalah Kawal (Riau), Payakumbuh, Jakarta, Delanggu, Surabaya, Sintang, Bittuang dan Ternate. Disetiap lokasi perekaman dilakukan pengulangan ditempat yang sama dengan memakai durasi waktu setiap dua tahun sekali dan setiap empat tahun sekali. Lebih lanjut, dikatakan oleh Dr. Fridus bahwa, “Kerjasama project audiovisual ini direncanakan akan memakan waktu 100 tahun”. Project audiovisual yang telah dilakukan,tidak hanya berupa perekaman saja namun juga melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang ditemui.
Pada seminar project audiovisual tersebut juga dilakukan beberapa pemutaran video audiovisual, seperti salah satu contohnya di daerah Tunjungan, Surabaya yang merekam kehidupan jalanan “geng motor”. Dalam audiovisual kehidupan jalanan geng motor tersebut, menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mengekspresikan identitasnya sebagai anggota geng motor. Selain itu, tim juga merekam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Surabaya untuk mendapatkan bagaimana karakteristik orang Surabaya sekarang ini apakah masih mempertahankan nilai-nilai kepahlawanan yang selama ini melekat sebagai “Kota Pahlawan”.
Hasil project audiovisualininantinyadiharapkan dapat menjadi salah satu saksi perubahan tempat. Salah satu contohnya adalah pasar Delanggu yang direkampada tahun 2003, 2007 dan 2011. Perekamammampumenangkap proses pemindahan pasar hingga pembentukan pasar baru. Termasuk juga, perekaman di daerah Bittuang pada tahun 2004, 2008 dan 2012 yang merekam pemindahan lokasi tempat Bupati ke tempat baru hingga berdirinya tempat kantor Bupati baru.
Kerjasama project audivisual yang digagas oleh KITLV dan LIPI ini merupakan proyek yang sangat besar dan membutuhkan kesabaran dalam prosesnya. Di akhir acara, Deputi IPSK memberikan apresiasi besar terhadap KITLV atas kerjasamanya dan mengharapkan para peneliti IPSK dapat menggunakan data audiovisual ini sebagai data dasar penelitian. (Jane Kartika P)